Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menargetkan pada tahun 2012 pemerintah akan menghentikan impor garam rakyat dan pada tahun 2015 akan menghentikan impor garam produksi. "Kita harus berupaya maksimal agar menjadi masyarakat yang mandiri dan tidak lagi mengimpor garam dari luar negeri," kata Fadel saat melakukan pertemuan dengan para petani garam di Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan Sabtu sore.
Fadel menjelaskan, laham garam di Indonesia sebenarnya cukup luas, yakni sekitar 34 ribu hektar. Namun dari jumlah tersebut, lahan yang diproduksi hanya sekitar 20 hektar. "Jika semua lahan garam ini dikelola secara optimal, kami yakin kebutuhan garam di Indonesia akan terpenuhi," katanya.
Menurut Fadel ke-34 ribu hektar lahan garam yang ada di Indonesia itu tersebar di 9 Provinsi. Yakni Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Sedangkan di Madura, luas lahan garam yang diekploitasi mencapai 15.347 hektar, tersebar di tiga kabupaten, yakni Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
Menurut Fadel, produksi garam nasional pada tahun 2008 lalu hanya sekitar 1,2 juta ton, jauh lebih sedikit dibanding kebutuhan garam nasional pada 2009 yang mencapai 2,8 ton, sehingga pemerintah terpaksa melakukan impor garam sebesar 1,6 juta ton untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Selain berjanji menghentikan impor garam rakyat dan garam produksi, Fadel juga berjanji akan berupaya menaikkan harga garam. Menurut dia, ketentuan pemerintah tentang harga garam di tingkat petani Rp325/ kilogram, namun dalam praktiknya belum terlaksana.
Hal itu terjadi karena harga garam cenderung dipermainkan oleh para calo atau "cukong", sehingga, sambung Fadel, pemerintah juga perlu memberantas mata rantai pembelian garam melalui para "cukong" tersebut.
Selain berdialog dengan para petani garam di wilayah Kecamatan Galis, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, juga menyerahkan bantuan 50 rumah ramah bencana kepada warga miskin yang tinggal di daerah pesisir di dua Kecamatan di Pamekasan. Yakni di Kecamatan Pasean dan Kecamatan Pademawu.
Riciannya di wilayah Kecamatan Pasean sebanyak 10 rumah, sedang di wilayah Kecamatan Pademawu sebanyak 40 rumah. "Di Pasean itu tempatnya di Desa Tolonto Raja sebanyak 10 rumah, sedang di Kecamatan Pademawu di dua desa yakni Desa Padelegan sebanyak 21 rumah dan Desa Jumiang sebanyak 19 rumah," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Nurul Widiastuti, menjelaskan.
No comments:
Post a Comment