Ikan ini di Kalimantan dan Sumatera termasuk ikan konsumsi yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ikan saluang di Sumatera lebih dikenal sebagai ikan Bada, sedangkan di Jawa dikenal sebagai ikan paray atau wader. Ikan ini dapat ditemukan di perairan sungai dan dataran banjir yang bersifat masam. Ikan saluang termasuk ikan omnivore karena makanan utamanya dari detritus, hewan invertebrata dan tumbuhan. Fitoplankton merupakan salah satu materi makanan yang penting untuk ikan saluang. Ikan seluang dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara dan Afrika. Seluang hidup di sungai dan rawa berair tenang di dalam hutan. Populasi seluang di perairan umum sudah jarang ditemukan. Di alam bebas, seluang biasanya hidup begerombol pada bagian permukaan hingga bagian tengah perairan.
Ikan
jenis ini memiliki tubuh memanjang, agak pipih, bersisik tipis, warna tubuh
putih kekuningan dan mempunyai sepasang mata jernih, pada beberapa spesies
terdapat garis kehitaman di bagian tengah badan.
Habitat
Saat curah hujan tinggi dan permukaan air meningkat, seluang lebih mudah ditemukan karena mereka bergerak bebas di permukaan air mengejar makanan. Namun, ketika suhu air meningkat terutama pada musim kemarau, seluang akan cenderung berkumpul dan berteduh di bawah pohon. Seluang mampu bertahan hidup pada suhu air antara 22 hingga 26°C.
Saat curah hujan tinggi dan permukaan air meningkat, seluang lebih mudah ditemukan karena mereka bergerak bebas di permukaan air mengejar makanan. Namun, ketika suhu air meningkat terutama pada musim kemarau, seluang akan cenderung berkumpul dan berteduh di bawah pohon. Seluang mampu bertahan hidup pada suhu air antara 22 hingga 26°C.
Saat berkembang biak, ikan
seluang akan melekatkan telur-telurnya pada tumbuhan air. Ikan seluang yang
masih berukuran kecil bercorak putih keperakan dengan garis-garis kehitaman
yang membentang di kedua sisi tubuhnya. Namun saat membesar, warnanya akan
memudar menjadi putih kekuningan.
Makanan
Ikan seluang adalah
ikan omnivora. Makanan mereka beragam mulai dari zooplankton, lumut, crustacea
kecil (seperti kutu air), telur ikan (termasuk telur dari jenis mereka
sendiri), serangga, hingga cacing tanah.
No comments:
Post a Comment