Lobster
air tawar Cherax quadricarinatus merupakan famili dari Parastacidae yang
habitat asalnya dari Australia. Lobster air tawar ini hanya mampu bertelur dua
kali setahun. Kondisi iklim di Indonesia yang sangat mendukung, juga sumber
pakan alami bagi lobster air tawar juga cukup tersedia di alam, sehingga
pertumbuhan lobster dapat menjadi cepat. Dengan potensi iklim yang mendukung
dan sumber pakan alami tersedia, mampu membuat Indonesia menjadi salah satu
negara produsen utama sekaligus pemasok lobster air tawar di pasar
internasional.
Lobster
air tawar (Cherax quadricarinatus) merupakan salah satu hewan komoditi
perikanan yang mempunyai bentuk tubuh yang unik serta memiliki warna khas dan
beragam. Perkembangan hidupnya sederhana tanpa melalui stadia larva yang rumit
(nauplius, zoea, mysis, postlarva) seperti pada udang.
Untuk
memudahkan dalam identifikasi secara ilmiah, lobster air tawar diklasifikasikan
dalam sebuah tata nama. Biasanya tata nama ini menggunakan bahasa latin yang
bisa dipahami diseluruh dunia. Adapun tata nama lobster air tawar adalah
sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Arthropoda
Subfilum
: Crustaceae
Kelas
: Malacostraca
Ordo
: Decapoda
Subordo
: Pleocyemata
Famili
: Parastacidae
Genus
: Cherax
Spesies
: Cherax quadricarinatus
Anatomi dan Morfologi
Secara
morfologi, spesies-spesies lobster air tawar termasuk dalam genus Cherax,
famili Parastacidae, ordo Decapoda, kelas Malacostraca, dan filum Arthropoda.
Umumnya, lobster air tawar memiliki ciri-ciri morfologi tubuh terbagi menjadi 2
bagian, yaitu kepala (chepalopthorax) dan badan (abdomen). Antara kepala bagian
depan dan bagian belakang dikenal dengan nama (sub-chepalothorax). Cangkang
yang menutupi kepala disebut karapak (carapace) yang berperan dalam melindungi
organ tubuh, seperti otak, insang, hati, dan lambung. Karapak berbahan zat
tanduk atau kitin yang tebal dan merupakan nitrogen polisakarida yang
disekresikan oleh kulit epidermis dan dapat mengelupas saat terjadi pergantian
cangkang tubuh (molting).
Dilihat
dari organ tubuh luar, lobster memiliki beberapa alat pelengkap sebagai
berikut:
- Satu pasang antena yang berperan sebagai perasa dan peraba terhadap pakan dan kondisi lingkungan
- Satu pasang antenula yang berfungsi untuk mencium pakan
- Mulut yang digunakan untuk mengunyah makanan.
- Sepasang capit (celiped), yang lebar dan ukuran lebih panjang dibandingkan dengan ruas dasar capitnya.
- Satu ekor tengah (telson) memipih, sedikit lebar dan dilengkapi dengan duri duri halus yang terletak disemua bagian tepi ekor.
- Dua pasang ekor samping (uropod) yang memipih.
- Enam ruas badan (abdomen), agak memipih dengan lebar rata-rata hampir sama dengan lebar kepala.
- Empat pasang kaki renang (plepod), yang berperan dalam melakukan gerak renang.
- Empat pasang kaki untuk berjalan (walking legs).
According to Stanford Medical, It's in fact the SINGLE reason women in this country get to live 10 years longer and weigh an average of 19 KG lighter than we do.
ReplyDelete(Just so you know, it has totally NOTHING to do with genetics or some secret diet and really, EVERYTHING to do with "how" they are eating.)
P.S, What I said is "HOW", and not "what"...
TAP this link to determine if this short quiz can help you release your true weight loss potential