Jakarta. Pelita
Indonesia siap menjalin kerjasama dajam bisnis dan investasi perikanan dan kelautan yang mencakup riset, penyediaan benih/bibit. proses pengolahan hingga pemasaran dengan pemerintah Malaysia. "Nota kesepakatan masalah kerjasama bisnis ini sudah sejak 2006. Kerjasama ini dilakukan demi kepentingan perluasan pasar domestik serta internasional produk perikanan asal Indonesia." kata Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Fadel Muhammad, usai menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia. Datuk Seri Noh bin Haji Omar, di Jakarta, Jumat (15/1).
Indonesia siap menjalin kerjasama dajam bisnis dan investasi perikanan dan kelautan yang mencakup riset, penyediaan benih/bibit. proses pengolahan hingga pemasaran dengan pemerintah Malaysia. "Nota kesepakatan masalah kerjasama bisnis ini sudah sejak 2006. Kerjasama ini dilakukan demi kepentingan perluasan pasar domestik serta internasional produk perikanan asal Indonesia." kata Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Fadel Muhammad, usai menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia. Datuk Seri Noh bin Haji Omar, di Jakarta, Jumat (15/1).
Menurut Fadel, peluang bisnis perikanan dan kelautan dengan Malaysia yang sangat potensial, yaitu ikan hias dan rumput laut. Kedua jenis komoditi ini banyak digunakan sebagai bahan baku makanan di industri pangan di Malaysia.
Selain itu. kerjasama di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia1. "Kita Ingin di perbatasan nelayan dari kedua negara dapal sejahtera sehingga menguntungkan kedua belah pihak," kata Fadel. .Berdasarkan data KKP, volume dan nilai ekspor perikanan Indonesia ke Malaysia surplus, dimana pada 2008 volume ekspor sebesar 57.159 ton senilai 62.7 dolar AS. Sedangkan pada 2009 sampai Agustus, volume ekspor 38.123 ton atau se-nilai 38,2 juta dolar AS. lebih tinggi dibandingkan volume impor 13.333 ton atau se-, nilai 15.8juta dolar AS. Produk perikanan yang diekspor ke Malaysia terutama udang, cumi-cumi, serta produk olahan.
Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, Datuk Seri Noh bin Haji Omar, mengatakan Indonesia memiliki potensi rumput laut sangat besar, sementara di Malaysia hanya terdapat di Sabah. Menurutnya. Malaysia akan melakukan Investasi industri pengolahan rumput laut. Nantinya ekspor rumput laut ke Malaysia sudah dalam bentuk bahan mentah yang telah dikeringkan, bentuk potongan-potongan (chips), atau bentuk rafinasi untuk bahan tambahan makanan (foodingredient) di Malaysia.
"1 nt suatu bisnis yang mudah menyerap tenaga kerja dan dalam prosesnya hingga hilir atau downstream processing," jelas Datuk. MaJaysiaJuga akan bekerjasama dengan Indonesia dalam menciptakan biose curity (keamanan hayati) sebagai persyaratan yang diterapkan oleh Uni Eropa (UE) bagi ikan hias yang diekspor ke negara tersebut pada 2010.
Bahkan, kerjasama antar kedua negara ini dapat meningkatkan volume ekspor serta mutu ikan hiasnya sehingga kesejahteraan atau pendapatan nelayan kedua negara dapat meningkat. (cr-1)
Sumber : http://bataviase.co.id/detailberita-10522517.html

No comments:
Post a Comment