Crab stick biasa dijumpai di resto-resto Jepang. Tidak hanya itu saja, banyak orangtua yang memilih memberikan anak-anak mereka crab stick karena lebih praktis dibandingkan ikan dan harganya juga lebih murah dibandingkan tuna dan salmon. Benarkah demikian?
Crab stick atau surimi dalam bahasa Jepang adalah salah satu jenis makanan berbahan dasar ikan yang cukup populer akhir akhir ini. Hampir di semua resto Jepang dan juga Cina menggunakan bahan makanan ini. Crab stick pun dijual di pasar swalayan dengan berbagai merk dagang.
Crab stick bisa dijumpai di jenis-jenis makanan seperti sushi, sup, ramen, dan makanan berkuah lain. Rasa crab stick ini kenyal empuk, cukup enak untuk makanan yang berkuah. Penggunaan crab stick di beberapa resto adalah untuk menyiasati biaya yang harus dikeluarkan apabila harus menggunakan ikan sejenis tuna atau salmon.
Namun, ada juga kekhawatiran para orang tua. Seperti halnya di New Zealand, surimi atau crab stick menjadi 'seafood' yang cukup populer karena harganya yang relatif lebih murah. Lantas, apakah kandungan nutrisinya akan tetap sama dengan ikan?
Kelsey Woodcock, seorang ahli nutrisi di New Zealand Nutrition Foundation mengatakan bahwa ikan adalah sumber protein hewani yang sangat baik. Khususnya menjadi sumber asam lemak omega-3. Sedangkan crab stick berasal dari potongan daging ikan yang dipadukan dengan bahan lainnya.
Kandungan ikan dalam crab stick biasanya hanya sekitar 40-45%, sisanya adalah gula, garam, minyak, perasa, dan tepung. Crab stick bisa menyumbangkan protein untuk tubuh, tapi hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Sedangkan kandungan garamnya cukup tinggi. Crab stick bisa jadi alternatif pengganti ikan, hanya saja frekuensinya tidak boleh berlebihan. Apalagi kalau untuk dikonsumsi anak-anak.
Crab stick atau surimi dalam bahasa Jepang adalah salah satu jenis makanan berbahan dasar ikan yang cukup populer akhir akhir ini. Hampir di semua resto Jepang dan juga Cina menggunakan bahan makanan ini. Crab stick pun dijual di pasar swalayan dengan berbagai merk dagang.
Crab stick bisa dijumpai di jenis-jenis makanan seperti sushi, sup, ramen, dan makanan berkuah lain. Rasa crab stick ini kenyal empuk, cukup enak untuk makanan yang berkuah. Penggunaan crab stick di beberapa resto adalah untuk menyiasati biaya yang harus dikeluarkan apabila harus menggunakan ikan sejenis tuna atau salmon.
Namun, ada juga kekhawatiran para orang tua. Seperti halnya di New Zealand, surimi atau crab stick menjadi 'seafood' yang cukup populer karena harganya yang relatif lebih murah. Lantas, apakah kandungan nutrisinya akan tetap sama dengan ikan?
Kelsey Woodcock, seorang ahli nutrisi di New Zealand Nutrition Foundation mengatakan bahwa ikan adalah sumber protein hewani yang sangat baik. Khususnya menjadi sumber asam lemak omega-3. Sedangkan crab stick berasal dari potongan daging ikan yang dipadukan dengan bahan lainnya.
Kandungan ikan dalam crab stick biasanya hanya sekitar 40-45%, sisanya adalah gula, garam, minyak, perasa, dan tepung. Crab stick bisa menyumbangkan protein untuk tubuh, tapi hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Sedangkan kandungan garamnya cukup tinggi. Crab stick bisa jadi alternatif pengganti ikan, hanya saja frekuensinya tidak boleh berlebihan. Apalagi kalau untuk dikonsumsi anak-anak.
No comments:
Post a Comment