Breaking

Friday, October 15, 2010

Popolasi Salmon Liar Terancam Eksplorasi Emas

Bristol Bay di Alaska Selatan adalah salah satu tempat memancing yang paling baik di dunia. Sungai yang mengalir adalah tempat pembuahan untuk jutaan salmon Sockeye. Salmon, ikan lainnya dan sejumlah besar mamalia laut yang hidup di sana turut mendukung pasar komersial dan pasar memancing yang besar.

Kedua muara sungai tersebut – Kvichak dan Newhalen, mungkin akan terancam oleh tambang tembaga, emas dan logam Molybdenum, yang mana jika terlaksana sesuai rencana, akan menjadi tambang terbesar di dunia.

Proyek tambang Pebble yang terletak di dekat kedua muara sungai tersebut, akan dibagi menjadi dua bagian, Pebble Timur dan Pebble Barat. Pebble Timur akan menjadi lorong tambang, mengekstraksi mineral tingkat rendah di kedalaman bumi dalam jumlah besar.


Eksplorasi pengeboran yang sedang dilakukan saat ini adalah untuk mengetahui jumlah per-sediaan. Pemiliknya, Northern Dynasty Minerals, Ltd., sudah memperkirakan nilai sumber daya di Pebble Timur dan Barat yang dapat diekstraksi itu akan bernilai sekitar ratusan miliar dolar apabila menggunakan ki-saran harga logam pada saat ini.

Pebble Barat mengandung mineral tingkat rendah dan rencananya akan dieskstraksi dengan lubang tambang terbuka berdiameter lebih dari 1,8 meter dengan kedalaman ribuan meter.

Untuk dapat membuang sisa mineral yang telah diekstraksi dari tambang ini, Northern Dynasty sudah mengajukan permohonan hak atas penggunaan air dari beberapa sungai dan ratusan danau serta kolam di lokasi lembah tambang.

Northern Dynasty sudah menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab terhadap masalah lingkungan, dan mereka memiliki peraturan untuk tidak merugikan populasi salmon. Akan tetapi pertambangan sebagai industri punya catatan yang tidak terlalu baik. Menurut studi yang dilakukan pemerintah Amerika, lebih dari 40% sungai di pantai barat terpolusi oleh tambang.

Menurut Agensi Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) industri tambang batu keras adalah sumber penghasil racun terbesar di Amerika dan industri ini telah menyebabkan kerusakan sungai dan perikanan yang luar biasa di dunia. Merkuri dan Sianida adalah dua bahan kimia yang biasa dipakai dalam proses ekstraksi mineral.

Mayoritas populasi di Bristol Bay tidak menyetujui proyek tambang Pebble. Bagi mereka yang menggantungkan hidupnya pada kesehatan dan populasi ikan-ikan tersebut, tidak dapat mempercayai bahwa proyek dengan skala semacam ini tidak akan berdampak buruk terhadap kesehatan dan populasi ikan-ikan tersebut.

Selain itu teluk ini juga merupakan rumah bagi banyak suku asli Amerika. Di dalam usaha mereka untuk menghentikan pro-yek pertambangan ditempat itu, suku-suku ini telah membentuk aliansi dengan kelompok lainnya seperti Renewable Resources Coalition of Alaska dan Alaskans for Responsible Mining.

Northtern Dynasty tidak be-rencana untuk mengajukan ijin ekstraksi hingga akhir 2008 atau 2009 dan mereka mengatakan tidak ada hal yang perlu ditentang. Bagi Scott Brennan, direktur kampanye Alaskans for Responsible Mining, pernyataan itu tidak cukup memuaskan.

“Ini adalah satu-satunya tantangan lingkungan yang paling penting dalam dunia perikanan saat ini jika anda adalah seorang pemancing.” kata Brennan melalui wawancara telepon. “Sekarang tradisi Teddy Roosevelt ada disini: Kita ditawarkan sebuah pilihan perikanan liar, flora fauna atau emas. Kita tidak bisa memilih keduanya.” Brennan menambahkan bahwa dalam hukum perpajakan di Alaska, mereka tidak akan mendapatkan keuntungan cukup besar sehingga harus membahayakan salmon Sockeye. Brennan mengatakan, “Apakah hasilnya cukup layak sehingga Alaska harus kehilangan permata mahkota salmon?” (The Epoch Times)

No comments:

Post a Comment

Adbox