efishery.com |
eFishery
adalah alat pemberi pakan ikan otomatis untuk segala jenis ikan dan udang. Alat
ini tidak hanya mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan dosis
yang tepat, tetapi juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time. Anda
dapat mengakses data pemberian pakan kapanpun dan dimanapun Anda berada secara
lengkap. Tidak ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan ikan yang tidak
teratur atau pakan yang diselewengkan. eFishery memberikan solusi yang terbaik,
terpercaya, dan terjangkau bagi Anda.
eFishery adalah alat pemberi pakan
ikan otomatis untuk segala jenis ikan dan udang. Alat ini tidak hanya
mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan dosis yang tepat,
tetapi juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time. Anda dapat
mengakses data pemberian pakan kapanpun dan dimanapun Anda berada secara
lengkap. Tidak ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan ikan yang tidak
teratur atau pakan yang diselewengkan. eFishery memberikan solusi yang terbaik,
terpercaya, dan terjangkau bagi Anda.
Keunggulan:
BBC Indonesia |
- · Memberikan pakan dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan, dengan penjadwalan yang mudah dan teratur.
- · Memberikan laporan pemberian pakan secara langsung yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun melalui perangkat Anda.
- · Pengaturan sangat mudah, bisa digunakan oleh siapapun. Menjadi sahabat terbaik untuk bisnis perikanan Anda
eFishery dapat digunakan oleh berbagai jenis ikan yang
dibudidayakan, baik di air tawar maupun air laut. Seperti ikan mas, nila,
patin, lele, gurame, udang, kakap, dll. eFishery sangat mudah untuk
digunakan, Anda cukup mengatur berapa kali dan setiap jam berapa ikan diberi
makan. Setiap kali pakan diberikan oleh eFishery semua data akan dikirim
ke server. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melihat laporan pemberian pakan
kapanpun dan dimanapun.
Cara kerja eFishery yaitu melalui aplikasi
android yang terhubung internet dimana pengguna dapat mengatur frekuensi dan
pemberian pakan serta takarannya. Dalam aplikasi tersebut terdapat pula feeding program yaitu
pilihan pola pemberian pakan berbasis algoritma untuk komoditas ikan nila,
lele, mas serta udang yang dapat diketahui berapa persen jumlah pakan yang
dibutuhkan dibanding total biomassa mereka dari benih sampai siap panen. Bahkan
alat ini juga mampu memprediksi tingkat kematian ikan pada kolam tersebut.
Sedangkan kinerja dengan pendeteksian
sensor mereka yaitu mendeteksi kekenyangan dan kelaparan ikan menggunakan
perilaku ikan berdasarkan riak air dalam kolam. Sehingga dapat menentukan
penyetopan pemberian pakan yang akan meningkatkan efisiensi pemberian pakan.
Namun hal ini masih dalam tahap pengembangan.
Harga alat eFishery yaitu sebesar 7,8
juta rupiah. Hal ini tidaklah murah bagi pembudidaya karena kebutuhan dalam
budidaya ikan tidak sedikit pengeluarannya. Sehingga demi mengurangi hambatan
petani budidaya, maka disediakan sistem sewa eFishery seharga 300 ribu rupiah
per bulan agar petani budidaya dapat mengadopsi alat ini. Pada kenyataannya,
mayoritas petani budidaya memilih sistem sewa tersebut.
Berikut kelebihan dan kelemahan eFishery
:
Kelebihan :
1. Mempermudah pemberian pakan otomatis secara efektif dan efisien,
2. Menurunkan FCR hingga 24% yang akan memperbesar keuntungan,
3. Dapat diperoleh dengan harga sewa yang terjangkau.
Kelemahan :
1. Belum dapat diterapkan di seluruh jenis budidaya ikan,
2. Jaringan internet yang terbatas akan menghambat penggunaan alat ini,
3. Perlu dikembangkan lebih lanjut sehingga dapat direalisasikan dengan
baik.
=======
finance.detik.com
Produk e-fishery ciptaan Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy merupakan teknologi tepat guna dan menawarkan solusi bagi pembudidaya ikan. Produk ini merupakan alat pemberi pakan otomatis bagi ikan dan biota perikanan lain.
Pemberian pakan ini dapat dilakukan secara remote dengan hanya melalui perangkat ponsel atau tablet yang terhubung dengan internet. Inovasi ciptaan Gibran ini bertujuan semata-mata untuk mengembangkan bisnis ikan air tawar di Indonesia.
Terakhir, e-fishery memenangkan kompetisi Get In The Ring dan memenangkan uang Rp 1,2 juta dolar, atau Rp 12 miliar!
"e-Fishery adalah sistem cerdas pemberi pakan untuk budidaya ikan dan udang. Alat ini bisa memberi pakan secara otomatis, mendeteksi nafsu makan ikan, serta mencatat dan melaporkan performa pemberian pakannya melalui internet," katanya dikutip dari studentpreneur, Selasa (2/12/2014).
Alat pemberi pakan ikan otomatis untuk segala jenis ikan dan udang ini tidak hanya mengotomatisasi pemberian pakan secara terjadwal dengan dosis yang tepat. Selain itu, alat ini juga mencatat setiap pemberian pakan secara real-time.
Penggunanya dapat mengakses data pemberian pakan kapanpun dan dimanapun mereka berada secara lengkap. Tidak ada lagi masalah over-feeding, pemberian pakan ikan yang tidak teratur atau pakan yang diselewengkan sehingga berdampak pada kerugian.
"Berawal dari memulai bisnis sebagai petani ikan lele, saya pun menyadari adanya permasalahan yang dihadapi oleh pembudidaya ikan, khususnya dalam pemberian pakan ikan. Dari hal inilah saya membaca sebuah peluang untuk sektor inovasi sistem pendukung di bisnisnya," ujarnya.
Tantangannya dalam pengembangan bisnis ini ada di proses riset, manufaktur, dan pengenalan teknologi baru ke masyarakat. Seiring berjalannya waktu, e-Fishery pun banyak melakukan penyempurnaan demi menjaga kualitas produk.
Dengan mengusung konsep user friendly, pengaturan untuk e-Fishery sangat mudah dan bisa digunakan oleh siapapun. e-Fishery juga dapat memberikan pakan dengan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan, dengan penjadwalan yang mudah dan teratur.
Bahkan, e-Fishery memiliki fitur real-time monitoring yang dapat memberikan laporan pemberian pakan secara langsung yang dapat diakses kapanpun dan di manapun melalui perangkat Anda. Oleh karena itu, inovasi harus terus dilakukan setiap saat.
"Sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang menggunakan dan terjual di atas 150 unit," jelasnya.
Ia mengatakan, setiap produk memiliki fitur yang berbeda-beda. Seperti ukurannya saja sudah berbeda-beda. Kemudian ada yang level basic, ada juga software yang berbeda, dan sebagainya. Sedangkan harga jualnya di antara Rp 7-9 juta.
"Perkembangannya bagus, trennya positif. Dari segi permintaan pasar juga terus naik, dan teknologinya semakin berkembang. Tapi seperti kata Bu Susi, Menteri Kelautan dan Perikanan RI bahwa Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai pihak asing yang mencari ikan di Indonesia justru mendapatkan lebih banyak keuntungan daripada orang Indonesia sendiri," tambahnya.
"Kekuatan dari setiap aktivitas kita ada di visi dan niat. Kebanyakan pengusaha muda memutuskan untuk berhenti saat menghadapi kegagalan karena visi dan niatnya yang kurang kuat. Saat visi kita cukup besar dan niat kita jernih, semua tantangan justru akan menjadi energi," ujarnya.
Menurutnya, teknologi e-Fishery ini memang diharapkan dapat membangkitkan bisnis ikan air tawar di Indonesia.
=============
tekno.kompas.com
Aplikasi
perikanana eFishery buatan Indonesia, bakal dibawa ke Thailand dan Bangladesh
sebagai proyek percontohan. Proyek ini merupakan hasil kerja sama Cybreed,
selaku pengembang eFishery, dengan Winrock International, USAID, dan
Universitas Kasetsart Thailand.
Proyek
ini, dikutip KompasTekno dari BBC Indonesia, Sabtu
(25/3/2017), bertujuan untuk menjajaki penerapan teknologi eFishery di kedua
negara tersebut.
"(Proyek
percontohan) itu supaya kita bisa punya bukti yang kuat untuk bisa membangun
model kerja sama dengan mitra lokal, dan sekaligus mencari mitra lokal untuk
ekspansi bisnis kita ke negara lain dalam beberapa tahun ke depan," jelas
Gibran.
Ide di
balik eFishery ialah pemberian pakan secara terjadwal dan sesuai takaran, kata
Gibran.
Dalam usaha budidaya ikan, biaya yang dikeluarkan
pemilik kolam untuk pakan dapat mencakup 60-70 persen total biaya produksi.
Meski demikian, pemberian pakan dengan cara
tradisional, yakni menggunakan tangan atau hand-feeding, dinilainya tidak efisien.
"Saat hand-feeding, pemberian
pakannya itu langsung dilempar dalam jumlah yang banyak. Misalnya satu ember
langsung dilempar ke kolam. Saat pakan ini terendam dalam air, beberapa nutrisi
bisa hilang hingga 98 persen dalam waktu satu jam. Jadi pakan yang dikasih
dimakan oleh ikannya, tapi nutrisinya sudah enggak ada," jelasnya.
Dengan pemberian pakan yang terjadwal dan dengan
'dosis,' Gibran mengatakan eFishery telah terbukti dapat menurunkan jumlah
pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu kilogram daging -disebut Food
Convertion Ratio (FCR)-hingga 2 persen. Dengan kata lain, penggunaan pakan menjadi lebih
efisien.
No comments:
Post a Comment