Menurut Oktaviani (2008), ikan
tongkol mempunyai ciri-ciri yakni tubuh berukuran sedang, memanjang seperti
torpedo, mempunyai dua sirip punggung yang dipisahkan oleh celah sempit. Sirip
punggung pertama diikuti oleh celah sempit, sirip punggung kedua diikuti oleh
8-10 sirip tambahan. Ikan tongkol tidak memiliki gelembung renang. Warna tubuh
pada bagian punggung ikan ini adalah gelap kebiruan dan pada sisi badan dan
perut berwarna putih keperakan.
Klasifikasi ikan tongkol menurut Saanin (1984) adalah :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Teleostei
Ordo : Perciformes
Family : Scrombidae
Genus : Euthynnus
Ikan tongkol memiliki sirip
punggung pertama berjari-jari keras sebanyak 10 ruas, sedangkan yang kedua
berjari-jari lemah sebanyak 12 ruas, dan terdapat enam sampai sembilan
jari-jari sirip tambahan. Terdapat dua tonjolan antara kedua sirip perut. Sirip
dada pendek dengan ujung yang tidak mencapai celah diantara kedua sirip
punggung. Sirip dubur berjari-jari lemah sebanyak 14 dan memiliki 6-9 jari-jari
sirip tambahan. Sirip-sirip kecil berjumlah 8-10 buah terletak di belakang
sirip punggung kedua (Agustini, 2000). Pada umumnya ikan
Morfologi Ikan tongkol
Menurut Oktaviani (2008), ikan
tongkol mempunyai ciri-ciri yakni tubuh berukuran sedang, memanjang seperti
torpedo, mempunyai dua sirip punggung yang dipisahkan oleh celah sempit. Sirip
punggung pertama diikuti oleh celah sempit, sirip punggung kedua diikuti oleh
8-10 sirip tambahan. Ikan tongkol tidak memiliki gelembung renang. Warna tubuh
pada bagian punggung ikan ini adalah gelap kebiruan dan pada sisi badan dan
perut berwarna putih keperakan.
Ikan
tongkol memiliki sirip punggung pertama berjari-jari keras sebanyak 10 ruas,
sedangkan yang kedua berjari-jari lemah sebanyak 12 ruas, dan terdapat enam
sampai sembilan jari-jari sirip tambahan. Terdapat dua tonjolan antara kedua
sirip perut. Sirip dada pendek dengan ujung yang tidak mencapai celah diantara
kedua sirip punggung. Sirip dubur berjari-jari lemah sebanyak 14 dan memiliki
6-9 jari-jari sirip tambahan. Sirip-sirip kecil berjumlah 8-10 buah terletak di
belakang sirip punggung kedua (Agustini, 2000). Pada umumnya ikan tongkol
memiliki panjang tubuh 50-60 cm.
Habitat
dan Kebiasaan Hidup
Habitat adalah suatu lingkungan
dengan kondisi tertentu dimana suatu spesies atau komunitas hidup. Habitat yang
baik akan mendukung perkembangbiakan organisme yang hidup didalamnya secara
normal (Nggajo, 2009). Habitat ikan tongkol yaitu pada perairan lepas dengan
suhu 18-290C. Ikan ini merupakan ikan perenang cepat dan hidup bergerombol (schooling)
(Saputra, 2011). Menurut Djamal (1994), ikan tongkol lebih aktif mencari makan
pada waktu siang hari daripada malam hari dan merupakan ikan karnivora. Ikan
tongkol biasanya memakan udang, cumi, dan ikan teri.
Ikan
tongkol mempunyai daerah penyebaran yang sangat luas yaitu pada perairan pantai
dan oseanik. Kondisi oseanografi yang mempengaruhi migrasi ikan tongkol yaitu
suhu, salinitas, kecepatan arus, oksigen terlarut dan ketersediaan makanan.
Ikan tongkol pada umumnya menyenangi perairan panas dan hidup di lapisan
permukaan sampai pada kedalaman 40 meter dengan kisaran optimum antara 20-28°C.
Penyebaran ikan tongkol di perairan Samudra Hindia meliputi daerah tropis dan
sub tropis dan penyebaran ini berlansung secara teratur (Oktaviani, 2008).
Sumber:
- Oktaviani, A. 2008. Studi Keragaman Cacing Parasitik pada Saluran Pencernaan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) dan Ikan Tongkol (Euthynnus spp.). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 51 halOktaviani, A. 2008. Studi Keragaman Cacing Parasitik pada Saluran Pencernaan Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) dan Ikan Tongkol (Euthynnus spp.). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 51 hal
- Djamal, S. J. 1994. Analisis Musim dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) di Perairan Utara Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 76 hal.
- Agustini, S. D. 2000. Aplikasi Metode Schaefer : Analisis Potensi Sumberdaya Tongkol (Scombridae) di Perairan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat. Skripsi. Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 67 hal.
- Nggajo, R. 2009. Keterkaitan Sumberdaya Ikan Ekor Kuning (Caesio cuning) dengan Karakteristik Habitat pada Ekosistem Terumbu Karang di Kepulauan Seribu. Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 120 hal.
- Saputra, L. 2011. Deteksi Morfologi dan Molekuler Parasit Anisakis spp pada Ikan Tongkol (Auxis thazard). Skripsi.Budidaya Perairan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar. 56 hal.
No comments:
Post a Comment