Pic: Viral4Real |
6 Alasan Budidaya Ikan Nila (Tilapia) Berbahaya bagi Kesehatan Anda
1. Penelitian terbaru menemukan bahwa nila yang dibudidaya dapat menyebabkan lebih banyak peradangan
Ikan Nila (budidaya) selalu menjadi sumber ikan yang populer, tidak hanya karena banyak tersedia di A.S., tapi harganya juga sangat murah. Namun, sebelum itu, Anda mungkin ingin mengetahui korelasinya dengan peradangan. Penelitian terbaru menyimpulkan bahwa memakan ikan nila dapat memperburuk peradangan yang dapat menyebabkan penyakit jantung, artritis, asma, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Orang yang memakan lebih banyak ikan untuk mendapatkan dosis asam lemak omega-3 dan mengurangi risiko serangan jantung sebaiknya ditunda dulu. Faktanya, seorang ilmuwan dari Wake Forest University telah menemukan bahwa potensi peradangan yang disebabkan oleh ikan nila jauh lebih besar daripada daging hamburger atau daging babi!
2. Ikan Salmon (Budiday) mungkin memiliki setidaknya 10 kali jumlah polutan organik penyebab kanker dibandingkan dengan varietas liar
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pakan yang digunakan pada ikan yang dibudidayakan. Jika Anda tahu apa yang ada pada pakan untuk pembesaran ikan, Anda akan takut. Ternyata, kotoran ayam merupakan salah satu bahan utama pakan ternak yang masuk. Tidak hanya itu, pengalihan sampah babi dan itik ke peternakan ikan juga merupakan cara ang sangat umu digunakan dalam membudidayakn ikan.
3. Ikan budidaya ditemukan memiliki kandungan antibiotik dan pestisida dengan kadar tinggi
Dimana ikan budidaya diberi antibiotik? Kondisi ikan yang ramai/padat dalam kolam menyebabkan ikan menjadi lebih rentan terhadap penyakit. Agar tetap hidup, pemilik budidaya/pembudidaya memberi antibiotik pada ikan untuk mencegah penyakit - cara yang serupa pada penggemukan ternak.
Ikan yang dibudidayakan juga berikan pestisida untuk mengatasi kutu laut. Pestisida yang digunakan untuk mengobati ikan ini sangat mematikan sehingga akan membunuh salmon liar yang secara tidak sengaja terpapar pestisida. Pestisida ini juga akhirnya dilepaskan di laut, di mana mereka masuk ke dalam tubuh dan sistem kehidupan laut lainnya.
4. Ikan yang dibudidayakan juga memiliki tingkat nutrisi yang lebih rendah
Banyak dari kita mengkonsumsi ikan, berharap bisa mndapat dari manfaat asam lemak omega-3. Namun, tahukah Anda bahwa asam omega-3 yang ditemukan pada ikan yang dibesarkan di budidaya kurang bermanfaat dalam tubuh kita dibandingkan dengan ikan liar / alam? Ikan yang dibudidaya juga memiliki kandungan protein lebih rendah.
Tidak hanya itu, karena ikan yang dibudidayakan dipelihara di dalam kolam/akuarium, mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih gemuk, dan memiliki konsentrasi asam omega-6 yang lebih tinggi. Masalah yang didapatkan terlalu banyak asam omega-3 dan omega-6 dapat menyebabkan peradangan pada tubuh.
5. Tingkat Dibutylin, bahan kimia yang digunakan dalam plastik PVC, dikatakan enam kali lebih tinggi pada kerang yang dibesarkan di pembudidayaan dibandingkan dengan yang liar/alam.
Dibutylin bersifat racun dan dapat mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh juga berkontribusi terhadap peradangan. Dibutylin mungkin menjadi alasan mengapa ada kenaikan asma, obesitas, alergi dan gangguan metabolisme lainnya dalam beberapa tahun terakhir.
6. Tingkat dioxin 11 kali lebih tinggi pada salmon budidaya dibandingkan dengan salmon liar
Menurut Environmental Working Group, "tes salmon salmon yang pertama kali dilakukan dari toko kelontong AS menunjukkan bahwa salmon budidaya kemungkinan merupakan sumber protein terkuat PCB yang paling banyak dioksin dalam persediaan makanan AS." Dioxin sebenarnya Bahan kimia yang sangat beracun yang dapat menyebabkan kanker dan komplikasi lainnya. Masalah yang diaktibatkan dioksin adalah begitu memasuki sistem kita, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk dicerna sekitar 7 sampai 11 tahun!
Ini hanya beberapa dampak bahaya dari memakan ikan budidaya. Apa yang harus dilakukan? Nomor 1, kita perlu mencari tahu dari mana asal ikan kita. Tidak semua ikan diciptakan sama, dan sangat disayangkan, ikan yang dibudidayakan kebanyakan bukan membantu kita, bahkan bisa membahayakan kita.
No comments:
Post a Comment