http://westseattleblog.com |
Purse seine
(pukatcincin) adalah jaring yang umumnya berbentuk empat persegi panjang, tanpa kantong dan digunakan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan
(pelagic fish). Purse seine adalah suatu alat penangkapan ikan yang digolongkan dalam kelompok jaringlingkar
(surrounding nets) (Martasuganda et al. 2004).
Berdasarkan standar klasifikasi alat penangkap perikanan laut, purse
seine termasuk dalam klasifikasi pukat cincin. Von Brandt (1984) menyatakan bahwa purse seine
merupakan alat tangkap yang lebih efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis kecil di sekitar permukaan air. Purse
seine dibuat dengan dinding jaring yang panjang, dengan panjang jarring bagian bawah sama atau lebih panjang dari bagian atas. Dengan bentuk konstruksi jarring seperti ini, tidak ada kantong yang
berbentuk permanen pada jaring purse seine. Karakteristik jaring purse seine
terletak pada cincin yang terdapat pada bagian bawah jaring. Pengoperasian
purse seine dilakukan dengan melingkari gerombolan ikan sehingga membentuk sebuah dinding besar yang selanjutnya jarring akan ditarik dari bagian bawah dan membentuk seperti sebuah kolam (Sainsbury 1996).
Untuk memudahkan penarikan jarring hingga membentuk kantong, alat tangkap ini mempunyai atau dilengkapi dengan cincin sebagai tempat lewatnya ”tali kolor” atau”tali pengerut”
(Subani & Barus 1998).
Konstruksi purse
seine menurut Subani dan Barus (1988), terdiri atas:
(1) Bagian jaring,
terdiri atas jarring utama, jarring sayap, dan jarring kantong.
(2) Srampatan
(selvedge), dipasang pada bagian pinggiran jaring yang berfungsi memperkuat jarring sewaktu dioperasikan,
terutama saat penarikan jaring.
(3) Talitemali,
terdiri atas tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah, tali pemberat, tali kolor, dan tali selambar.
(4) Pelampung
(5) Pemberat
(6) Cincin
Gambar Alat tangkap purse seine setelah dilingkarkan (Subani & Barus 1989)
|
Penangkapan ikan dengan menggunakan purse seine
merupakan salah satu metode penangkapan yang paling agresif dan ditujukan untuk penangkapan gerombolan besar ikan pelagis (Sainsbury 1996).
Pukatcincin di perairan pantai barat Sulawesi Selatan
bagian utara biasa dinamakan ”gae”, sedangkan di sebelah selatan seperti Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto dinamakan ”rengge”.
Rengge terbuat dari bahan nylon dan polyethylene dengan ukuran mata jaring yang sama semua sebesar 1 inci. Bagian sayap jarring terbuat dari nylon 210 D/6 dan dikelilingi (selvedge) dengan nylon 210 D/9, memiliki kantong di bagian pinggir yang terbuat dari bahan polyethilene. Tali pelampungs epanjang 300 meter. Tali ris atas, tali pemberat dan tali ris bawah terbuat dari polyethylene berdiameter 5 mm. Tali kolor umumnya terbuat dari polyethylene
berdiameter 18 mm (Sudrajat et al. 1995 diacu dalam Nelwan 2001).
Purse seine yang
dioperasikan di Kabupaten Jeneponto memiliki ukuran panjang 600 m, lebar atau kedalaman jaring 45 m dan ukuran mataj aring 1 inci. Bagian badan dan sayap jarring terbuat dari polyamide 210 D/6. Bagian kantong terbuatdari polyamide 210
D/9. Pelampung terbuat dari bola plastic berdiameter 10,5 cm, sedangkan pemberat dari timah hitam dengan diameter 13,5 inci. Tali temali terbuat dari bahan polyethylene bernomor benang 8 untuk tali pelampung, tali pemberat, tali ris atas, samping dan bawah, sedangkan tali kolor bernomor benang 18 (Nelwan 2001).
Kapal yang digunakanuntuk
mini purse seine di Kabupaten Jeneponto umumnya terbuat daribahan jati (Tectonagrandis)dengan ukuran panjang 14-16 m, lebar
2,5-3,3 m dan tinggi 1-1,8 m (Nelwan 2001).
Tiapkapal purse seine
ukuran di atas 30 GT seharusnya minimal dilengkapi dengan power block yang
berfungsi untuk membantu menarik jarring dari dalam air ke atas dek kapal, atau pada kapal-kapal purse seine di Indonesia fungsi power block dapat diganti dengan capstan yang
dipasang di atas dek kapal. Ikan yang menjadi tujuan penangkapan purse seine
adalah ikan-ikan pelagis yang bergerombol (pelagic shoaling species). Ini berarti bahwa ikan yang akan ditangkap tersebut harus membentuk suatu gerombolan (shoaling),
berada dekat permukaan air (sea surface) dan diharapkan dalam suatu densitas shoaling yang
tinggi. Jika ikan belum terkumpul dalam suatu area penangkapan (catchable area), atau berada di luar kemampuan perangkap jaring, maka harus diusahakan agar ikan berkumpul kesuatu area penangkapan. Hal ini ditempuh misalnya dengan penggunaan cahaya dan rumpon (Ayodhyoa 1981).
Hasil tangkapan purse seine
dengan alat bantu rumpon daun lontar di Kabupaten Jeneponto adalah tembang (Sardinellafimbriata), sardin (Sardinellasirm), kembung perempuan
(Rastrelligerbrachisoma), selarbentong (selarcrumenopthalmus), layang
(Decapterusrusseli),cakalang (Katsuwonuspelamis), rambai (Caranxmalabaricus),
alu-alu (Sphyraenajello), layur (Trichiurussavala),dan cumi-cumi (Loligo
vulgaris) (Hajar 1998).
No comments:
Post a Comment