Sistem bioflok untuk budidaya ikan lele saat ini sudah mulai diterapkan di Jambi.
Sistem ini merupakan budidaya ikan lele melalui proses penumbuhan dan pengembangan mikro organisme.
Sistem ini merupakan budidaya ikan lele melalui proses penumbuhan dan pengembangan mikro organisme.
Dikatakan Adi Musyarwan (53) pemilik budidaya Bioflok bahwa proses ini dilakukan dengan cara mengolah limbah hasil budidaya. Sehingga menjadi gumpalan kecil sebagai makanan ikan secara alami.
"Kolam yang dibutuhkan tidak terlalu besar, menggunakan kolam yang terbuat dari terpal berbentuk bulat," katanya.
Tiga Kolam yang dimilikinya tersebut bertempat di daerah Telanai Belakang Kampus Pasca Sarjana UNJA. Kolam itu, berdiameter 1,75 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.
"Kolam yang kecil tersebut mampu menampung kurang lebih 3000 ekor ikan lele, sedangkan ikan nila mampu menampung 2500 ekor," jelasnya.
Disebutkannya bahwa budidaya lele menggunakan sistem Bioflok dapat menekan angka kematian ikan. Sehingga lebih menguntungkan dibandingkan sistem kolam persegi pada umumnya.
"Kematian ikan sampai dengan panen hanya di angka kurang dari sepuluh persen," ujarnya
Sumber: Tribun Jambi
No comments:
Post a Comment