jakarta.go.id |
Tahapan
Pembuatan KJA (Keramba Jaring Apung) adalah sebagai berikut:
Pembuatan rakit
Untuk
membuat kajapung, yang pertama dibuat adalah rakit apungnya. Bahan baku bisa
dari kayu, bambu, pipa besi, atau paralon, dan dilengkapi pelampung untuk
mengapungkannya. Yang umum digunakan adalah bambu dan kayu. Hendra Pramana,
direktur PT Kerapu Inti Bahari (KIP), pemilik 7 unit kajapung di Kep. Seribu,
menggunakan rakit dengan konstruksi kayu. Malahan kayu besi yang dipakai khusus
didatangkan dari Sumatera.
Alasannya,
rakit kayu dipakai lebih lama dibanding bambu. Ukuran rakit bervariasi, sesuai
keinginan, 6m x 6m, 8m x 8m, atau 10m x 10m. Namun, yang umum dibuat 8m x 8m
per unit dengan 4 petak karamba berukuran 3m x 3m x 3m di bawahnya. Dalam satu
lokasi biasanya terpasang beberapa unit rakit. Salah satu di antaranya
dilengkapi rumah jaga untuk memudahkan pekerjaan perawatan dan pengawasan di
lokasi. Agar diperoleh konstruksi kokoh tanpa sambungan di tengah,
Hendra
menggunakan kayu berukuran panjang 8 meter per batang. Satu unit rakit
membutuhkan minimal 10 batang. Kayu-kayu itu kemudian dipasang sedemikian rupa
hingga membentuk rakit. Sudut-sudut rakit harus terpasang kuat dan kokoh agar
tahan goncangan ombak yang dapat mengubah posisi dan bentuk rakit. Caranya,
pertemuan ujung kayu (yang membentuk sudut) dilubangi dan dipantek dengan kayu.
Setelah itu diikat lagi dengan tali atau kawat. Setiap persinggungan dua atau
lebih kerangka pun harus diikat kuat. Setelah kerangka selesai, pelampung dapat
dipasang. Sebagai pelampung digunakan drum plastik, drum oli, atau pelampung stereofoam.
Hendra
menggunakan pelampung stereofoam yang dibungkus plastik polietilen (PE). Satu
unit rakit minimal memerlukan 9 buah pelampung. Tiga buah dipasang masing-masing
di sisi kiri-kanan, dan 3 lagi di tengah. Agar tidak hanyut, maka rakit
dipasangi jangkar. Satu unit rakit memerlukan 4 buah jangkar berbobot 25kg—50kg.
Jangkar ini diikatkan ke rakit menggunakan tali rakit kuat dan berdiameter 3—5
cm serta panjang 3—5 kali kedalaman rakit. Agar lebih aman, setiap rakit ditambahkan
karung berisi pasir sebagai penahan.
Membuat
karamba jaring
Hendra
menyiapkan tiga macam karamba pemeliharaan. Karamba pendederan, karamba
penggelondongan, dan karamba pembesaran. Kurungan pendederan dibuat dari bahan
waring (kantung jaring bermata jaring kecil, hanya sekitar 4 mm) yang
ditempatkan di dalam karamba besar. Satu petak karamba berukuran 3m x 3m,
ditempatkan dua atau tiga kurungan waring dengan kedalaman sekitar 1,5 meter.
Dengan demikan, ukuran waring yang dipakai sekitar 3m x 1m x 1,5m atau 3m x 1,5m
x 1,5m. Karamba penggelondongan berukuran 3m x3m x 3m. Bahan kurungan berupa
jaring PE dengan mata jaring 1 inci. Sedangkan karamba pembesaran dibuat dengan
ukuran 3m x 3m x 3m, menggunakan jaring PE dengan mata jaring 2 inci..
Untuk
membuat karamba dengan ukuran tertentu, perlu dipikirkan ukuran mata jaring dan
nilai hang in ratio yang dikehendaki. Hang in ratio adalah
persentase antara panjang jaring dalam keadaan direntangkan dengan tidak
direntangkan. Ini akan menentukan berapa panjang jaring yang akan dipakai dan
berapa jumlah mata jaring setiap sisinya.
Misalnya,
untuk membuat kurungan penggelondongan dengan mata jaring 1 inci (2,5cm) dan hang
in ratio (S) = 30%. Maka untuk menentukan panjang sisi jaring yang dipakai
bila dalam keadaan tertarik, dipakai
rumus:
Karamba
dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi berbentuk kubus tak bertutup. Sisi-sisi
yang berpasangan dirajut dengan tali plastik. Setiap sambungan itu ditambahkan
tali berdiameter 1 cm dan dirajut. Untuk tepi bawahnya dipasangkan timah-timah
berlubang berbobot khusus dengan jarak antartimah 5 cm. Setelah itu karamba
dipasangkan pada rakit yang telah disiapkan.
No comments:
Post a Comment