Breaking

Tuesday, May 9, 2017

Tahap Dasar Pembuatan KJA (Keramba Jaring Apung) di PT. Kerapu Inti Bahari Kep. Seribu

jakarta.go.id
Tahapan Pembuatan KJA (Keramba Jaring Apung) adalah sebagai berikut:

Pembuatan rakit
Untuk membuat kajapung, yang pertama dibuat adalah rakit apungnya. Bahan baku bisa dari kayu, bambu, pipa besi, atau paralon, dan dilengkapi pelampung untuk mengapungkannya. Yang umum digunakan adalah bambu dan kayu. Hendra Pramana, direktur PT Kerapu Inti Bahari (KIP), pemilik 7 unit kajapung di Kep. Seribu, menggunakan rakit dengan konstruksi kayu. Malahan kayu besi yang dipakai khusus didatangkan dari Sumatera.

Alasannya, rakit kayu dipakai lebih lama dibanding bambu. Ukuran rakit bervariasi, sesuai keinginan, 6m x 6m, 8m x 8m, atau 10m x 10m. Namun, yang umum dibuat 8m x 8m per unit dengan 4 petak karamba berukuran 3m x 3m x 3m di bawahnya. Dalam satu lokasi biasanya terpasang beberapa unit rakit. Salah satu di antaranya dilengkapi rumah jaga untuk memudahkan pekerjaan perawatan dan pengawasan di lokasi. Agar diperoleh konstruksi kokoh tanpa sambungan di tengah,

Hendra menggunakan kayu berukuran panjang 8 meter per batang. Satu unit rakit membutuhkan minimal 10 batang. Kayu-kayu itu kemudian dipasang sedemikian rupa hingga membentuk rakit. Sudut-sudut rakit harus terpasang kuat dan kokoh agar tahan goncangan ombak yang dapat mengubah posisi dan bentuk rakit. Caranya, pertemuan ujung kayu (yang membentuk sudut) dilubangi dan dipantek dengan kayu. Setelah itu diikat lagi dengan tali atau kawat. Setiap persinggungan dua atau lebih kerangka pun harus diikat kuat. Setelah kerangka selesai, pelampung dapat dipasang. Sebagai pelampung digunakan drum plastik, drum oli, atau pelampung stereofoam.

Hendra menggunakan pelampung stereofoam yang dibungkus plastik polietilen (PE). Satu unit rakit minimal memerlukan 9 buah pelampung. Tiga buah dipasang masing-masing di sisi kiri-kanan, dan 3 lagi di tengah. Agar tidak hanyut, maka rakit dipasangi jangkar. Satu unit rakit memerlukan 4 buah jangkar berbobot 25kg—50kg. Jangkar ini diikatkan ke rakit menggunakan tali rakit kuat dan berdiameter 3—5 cm serta panjang 3—5 kali kedalaman rakit. Agar lebih aman, setiap rakit ditambahkan karung berisi pasir sebagai penahan.

Membuat karamba jaring
Hendra menyiapkan tiga macam karamba pemeliharaan. Karamba pendederan, karamba penggelondongan, dan karamba pembesaran. Kurungan pendederan dibuat dari bahan waring (kantung jaring bermata jaring kecil, hanya sekitar 4 mm) yang ditempatkan di dalam karamba besar. Satu petak karamba berukuran 3m x 3m, ditempatkan dua atau tiga kurungan waring dengan kedalaman sekitar 1,5 meter. Dengan demikan, ukuran waring yang dipakai sekitar 3m x 1m x 1,5m atau 3m x 1,5m x 1,5m. Karamba penggelondongan berukuran 3m x3m x 3m. Bahan kurungan berupa jaring PE dengan mata jaring 1 inci. Sedangkan karamba pembesaran dibuat dengan ukuran 3m x 3m x 3m, menggunakan jaring PE dengan mata jaring 2 inci..

Untuk membuat karamba dengan ukuran tertentu, perlu dipikirkan ukuran mata jaring dan nilai hang in ratio yang dikehendaki. Hang in ratio adalah persentase antara panjang jaring dalam keadaan direntangkan dengan tidak direntangkan. Ini akan menentukan berapa panjang jaring yang akan dipakai dan berapa jumlah mata jaring setiap sisinya.

Misalnya, untuk membuat kurungan penggelondongan dengan mata jaring 1 inci (2,5cm) dan hang in ratio (S) = 30%. Maka untuk menentukan panjang sisi jaring yang dipakai bila dalam keadaan tertarik, dipakai
rumus:



Karamba dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi berbentuk kubus tak bertutup. Sisi-sisi yang berpasangan dirajut dengan tali plastik. Setiap sambungan itu ditambahkan tali berdiameter 1 cm dan dirajut. Untuk tepi bawahnya dipasangkan timah-timah berlubang berbobot khusus dengan jarak antartimah 5 cm. Setelah itu karamba dipasangkan pada rakit yang telah disiapkan.


No comments:

Post a Comment

Adbox