Breaking

Thursday, June 8, 2017

Klasifikasi dan Morfologi Ikan Gelodok (Periophthalmus sp.)


Ikan gelodok adalah ikan yang hidup di habitat intertidal ditemukan di daerah yang berlumpur dan pada ekosistem mangrove. Ikan gelodok hanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Ikan gelodok memiliki daerah distribusi geografis yang mencakup semua Indo-Pasifik dan pantai Atlantik Afrika. Ikan gelodok bergerak cukup aktif pada saat keluar dari air, makan dan berinteraksi satu sama lain dan juga menjaga tempat tinggalnya.

Ikan gelodok masuk  ke dalam famili Gobiidae, sub famili Oxudercinae dan membaginya ke dalam 3 genus; Boleophthalmus yang ditemukan oleh Valenciennes pada tahun 1837; Periophthalmodon ditemukan oleh Bleeker pada tahun 1837 dan Periophthalmus ditemukan oleh Bloch&Schneider pada tahun 1801.

Genus Boleophthalmus mempunyai badan memanjang, pipih, dan ditutupi oleh 60 sampai lebih 100 sisik sikloid. Kepala subsilindris, ada bagian yang bersisik dan tidak bersisik. Mata berdekatan menonjol diatas kepala. Mulut agak miring, kedua rahangnya hampir sama panjang. Lidah bercabang dua. Mempunyai dua sirip punggung yang jelas terpisah. D1. V; D2.I. 24-27; P.18-19; A.I.26; C.13.

Sisik pada garis sisi 75 - 100 buah dan sisik pada L.tr1 19; L.tr.2 11 buah. Sirip perut bersatu. Dasar sirip dada berotot dan bersisik. Sirip ekor tidak simetris, setengah bagian atas lebih panjang dari setengah bagian bawahnya. Sirip punggung pertama lebih tinggi dari pada tinggi tubuh. Tulang rahang atas memanjang sampai ke belakang mata. Warna tubuh hijau kegelapan dengan 6 sampai 7 garis-garis miring yang berwarna gelap. Kepala dengan bercak-bercak biru atau coklat. Sirip punggung pertama dengan bercak-bercak biru. Sirip punggung kedua dengan bercak-bercak biru yang membentuk 4 garis-garis tak boboturan.

Bioekologi Ikan Gelodok
Ikan gelodok berasal dari Thailand menyebar ke Malaya dan Pakistan ke India. Di Indonesia ikan gelodok banyak terdapat di Bangka, Sumatera (Aceh, Belawan), Jawa (Jakarta, Semarang, Surabaya, Besuki, Karang, Bolong), Madura (Kamal, Sumenep), Kalimantan (Pamangkat, Singkawang, Sungai Duri, Banjarmasin, Samarinda, Sambas) dan Sulawesi (Makassar). Ikan gelodok terdapat juga di Singapura, Malaysia, India, Thailand, Cina, Andaman, Guam dan Papua Nugini.

Ikan gelodok hidup di dalam sarang yang berbentuk saluran-saluran di dalam lumpur pantai dengan kedalaman antara 40 – 100 cm. Pada permukaan terdapat beberapa buah lubang dengan satu atau dua buah lubang utama untuk keluar masuk ikan. Dari saluran utama ada beberapa buah saluran cabang ke berbagai arah yang akhirnya menuju ke permukaan. Saluran cabang dapat merupakan saluran buntu atau terbuka. Setiap sarang terdapat satu atau dua buah bagian saluran yang membesar sebagai tempat ikan selama berada di dalam sarang.

Gambar. Sarang Ikan gelodok (Effendie dan Sjafei, 1973 diacu oleh Afriyanti, 2000)

Ikan gelodok memiliki kisaran adaptasi perilaku dan fisiologis yang khas seperti gaya amfibi dibandingkan dengan Famili: Gobiidae yang sepenuhnya hidup di dalam air. Hal ini termasuk perilaku adaptasi yang memungkinkan ikan gelodok untuk bergerak secara efektif di darat maupun di air. Ikan gelodok memiliki kemampuan untuk bernapas melalui kulit, lapisan mulut (mukosa) dan tenggorokan (faring). Ikan gelodok menggali liang yang dalam pada substrat, sehingga memungkinkan untuk dapat mengatur suhu tubuh dan untuk menghindari predator laut ketika pasang.

Ikan gelodok melakukan pernapasan menggunakan kulit apabila berada pada keadaan surut/kering, agar kondisi tubuhnya tetap lembab. Inilah cara bernapas yang dilakukan mirip dengan amfibi. Ikan gelodok memiliki adaptasi penting lain yang membantu pernapasan saat keluar dari air adalah dengan membesarkan rongga yang terdapat pada insang untuk mempertahankan gelembung udara. Hal tersebut dilakukan untuk menyediakan oksigen yang digunakan pada saat respirasi di darat.

Ikan gelodok dapat mengatasi perubahan suhu lingkungan yang ekstrim. Ketika keluar dari air, suhu pada permukaan substrat dapat ditolerir oleh ikan gelodok berkisar antara 10-15 oC. Sementara disaat air pasang ikan gelodok dapat mentolerir suhu mencapai sekitar 40oC . Kisaran suhu yang dapat ditolerir ikan gelodok adalah 14 – 35oC. Kisaran suhu lainnya yang dapat ditolerir ikan gelodok adalah 10 – 42oC, hal ini karena adanya adaptasi pernapasan.

Jenis ikan gelodok ditemukan dibagian hamparan lumpur yang berbeda-beda, dan mempunyai makanan yang berbeda pula, dari pemakan detritus (Boleophthalmus boddarti) sampai jenis-jenis pemakan daging yang memangsa ketam kecil, serangga, dan siput. Cara memakannya ialah dengan menggunakan mulutnya yang bergigi seperti sisir ke kiri dan ke kanan di atas permukaan lumpur. Ketika mencari makan, ikan gelodok bergerak lambat dengan menggunakan kedua sirip dada.

No comments:

Post a Comment

Adbox