Ikan gelodok adalah ikan yang hidup
di habitat intertidal ditemukan di daerah yang berlumpur dan pada ekosistem
mangrove. Ikan gelodok hanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Ikan
gelodok memiliki daerah distribusi geografis yang mencakup semua Indo-Pasifik
dan pantai Atlantik Afrika. Ikan gelodok bergerak cukup aktif pada saat keluar
dari air, makan dan berinteraksi satu sama lain dan juga menjaga tempat
tinggalnya.
Ikan gelodok masuk ke dalam famili Gobiidae, sub famili
Oxudercinae dan membaginya ke dalam 3 genus; Boleophthalmus yang
ditemukan oleh Valenciennes pada tahun 1837; Periophthalmodon ditemukan
oleh Bleeker pada tahun 1837 dan Periophthalmus ditemukan
oleh Bloch&Schneider pada tahun 1801.
Genus Boleophthalmus mempunyai
badan memanjang, pipih, dan ditutupi oleh 60 sampai lebih 100 sisik sikloid.
Kepala subsilindris, ada bagian yang bersisik dan tidak bersisik. Mata
berdekatan menonjol diatas kepala. Mulut agak miring, kedua rahangnya hampir
sama panjang. Lidah bercabang dua. Mempunyai dua sirip punggung yang jelas
terpisah. D1. V; D2.I. 24-27; P.18-19; A.I.26; C.13.
Sisik pada garis sisi 75 - 100 buah
dan sisik pada L.tr1 19; L.tr.2 11 buah. Sirip perut bersatu. Dasar sirip dada
berotot dan bersisik. Sirip ekor tidak simetris, setengah bagian atas lebih
panjang dari setengah bagian bawahnya. Sirip punggung pertama lebih tinggi dari
pada tinggi tubuh. Tulang rahang atas memanjang sampai ke belakang mata. Warna
tubuh hijau kegelapan dengan 6 sampai 7 garis-garis miring yang berwarna gelap.
Kepala dengan bercak-bercak biru atau coklat. Sirip punggung pertama dengan
bercak-bercak biru. Sirip punggung kedua dengan bercak-bercak biru yang membentuk
4 garis-garis tak boboturan.
Bioekologi Ikan Gelodok
Ikan gelodok berasal dari Thailand
menyebar ke Malaya dan Pakistan ke India. Di Indonesia ikan gelodok banyak
terdapat di Bangka, Sumatera (Aceh, Belawan), Jawa (Jakarta, Semarang,
Surabaya, Besuki, Karang, Bolong), Madura (Kamal, Sumenep), Kalimantan
(Pamangkat, Singkawang, Sungai Duri, Banjarmasin, Samarinda, Sambas) dan
Sulawesi (Makassar). Ikan gelodok terdapat juga di Singapura, Malaysia, India,
Thailand, Cina, Andaman, Guam dan Papua Nugini.
Ikan gelodok hidup di dalam sarang
yang berbentuk saluran-saluran di dalam lumpur pantai dengan kedalaman antara
40 – 100 cm. Pada permukaan terdapat beberapa buah lubang dengan satu atau dua
buah lubang utama untuk keluar masuk ikan. Dari saluran utama ada beberapa buah
saluran cabang ke berbagai arah yang akhirnya menuju ke permukaan. Saluran cabang
dapat merupakan saluran buntu atau terbuka. Setiap sarang terdapat satu atau
dua buah bagian saluran yang membesar sebagai tempat ikan selama berada di dalam
sarang.
Gambar. Sarang Ikan gelodok (Effendie dan Sjafei, 1973 diacu oleh Afriyanti, 2000) |
Ikan gelodok memiliki kisaran
adaptasi perilaku dan fisiologis yang khas seperti gaya amfibi dibandingkan
dengan Famili: Gobiidae yang sepenuhnya hidup di dalam air. Hal ini termasuk
perilaku adaptasi yang memungkinkan ikan gelodok untuk bergerak secara efektif
di darat maupun di air. Ikan gelodok memiliki kemampuan untuk bernapas melalui
kulit, lapisan mulut (mukosa) dan tenggorokan (faring). Ikan gelodok menggali
liang yang dalam pada substrat, sehingga memungkinkan untuk dapat mengatur suhu
tubuh dan untuk menghindari predator laut ketika pasang.
Ikan gelodok melakukan pernapasan
menggunakan kulit apabila berada pada keadaan surut/kering, agar kondisi
tubuhnya tetap lembab. Inilah cara bernapas yang dilakukan mirip dengan amfibi.
Ikan gelodok memiliki adaptasi penting lain yang membantu pernapasan saat
keluar dari air adalah dengan membesarkan rongga yang terdapat pada insang
untuk mempertahankan gelembung udara. Hal tersebut dilakukan untuk menyediakan
oksigen yang digunakan pada saat respirasi di darat.
Ikan gelodok dapat mengatasi
perubahan suhu lingkungan yang ekstrim. Ketika keluar dari air, suhu pada
permukaan substrat dapat ditolerir oleh ikan gelodok berkisar antara 10-15 oC.
Sementara disaat air pasang ikan gelodok dapat mentolerir suhu mencapai sekitar
40oC . Kisaran suhu yang dapat ditolerir ikan gelodok adalah 14 – 35oC.
Kisaran suhu lainnya yang dapat ditolerir ikan gelodok adalah 10 – 42oC,
hal ini karena adanya adaptasi pernapasan.
Jenis ikan gelodok ditemukan dibagian hamparan lumpur yang berbeda-beda, dan mempunyai makanan yang berbeda pula, dari pemakan detritus (Boleophthalmus boddarti) sampai jenis-jenis pemakan daging yang memangsa ketam kecil, serangga, dan siput. Cara memakannya ialah dengan menggunakan mulutnya yang bergigi seperti sisir ke kiri dan ke kanan di atas permukaan lumpur. Ketika mencari makan, ikan gelodok bergerak lambat dengan menggunakan kedua sirip dada.
No comments:
Post a Comment