Ilustrasi (Pic:jonpchan.com) |
(KKP mencatat terjadi
pembuangan ikan laut sebesar 8%, dari total produksi ikan tangkap tiap tahun.
Ikan yang dibuang tersebut adalah ikan hasil tangkapan yang rusak sehingga
dinilai tidak layak jual.
“Kemarin
saya dapat riset dari Badan Riset KKP, hasil riset mereka menyebutkan jumlah
ikan yang dibuang akibat kualitas tidak baik sebesar 8% dari total seluruh
tangkapan per tahunnya,” terang Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief
Wijaya di Gedung Mina Bahari II, Jakarta, Rabu (25/4/2017).
Syarif mengatakan bahwa penyebab banyaknya kerusakan ikan
tangkap adalah penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Para
nelayan cenderung menggunakan jaring agar mendapatkan volume tangkapan ikan
yang banyak. Akibatnya, banyak ikan yang tergencet dan rusak, sehingga
mengurangi nilai jual.
“Kalau menggunakan jaring, lalu menangkap dengan volume yang
besar maka ikan akan tergencet dan ikan itu rusak. Kalau ikan itu rusak maka
mereka akan turun harga, maka ikan yang rusak akan dibuang karena nelayan lebih
memilih ikan dengan kualitas lebih baik untuk dibawa pulang,” tambah dia.
Menurut Syarief, pola pikir nelayan yang konvesional tersebut
harus segera diubah. Dia menilai nelayan sudah saatnya diajak berpikir bahwa
mereka mencari ikan tidak hanya secara volume, namun mempertimbangkan kualitas
ikan di samping kuantitasnya.
Syarif mengatakan bahwa penyebab banyaknya kerusakan ikan
tangkap adalah penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Para
nelayan cenderung menggunakan jaring agar mendapatkan volume tangkapan ikan
yang banyak. Akibatnya, banyak ikan yang tergencet dan rusak, sehingga
mengurangi nilai jual.
“Kalau menggunakan jaring, lalu menangkap dengan volume yang
besar maka ikan akan tergencet dan ikan itu rusak. Kalau ikan itu rusak maka
mereka akan turun harga, maka ikan yang rusak akan dibuang karena nelayan lebih
memilih ikan dengan kualitas lebih baik untuk dibawa pulang,” tambah dia.
Menurut Syarief, pola pikir nelayan yang konvesional tersebut
harus segera diubah. Dia menilai nelayan sudah saatnya diajak berpikir bahwa
mereka mencari ikan tidak hanya secara volume, namun mempertimbangkan kualitas
ikan di samping kuantitasnya
No comments:
Post a Comment