Breaking

Wednesday, May 10, 2017

WOW Kelompok Budidaya Ikan Terbaik 2016 Raup Untung Hingga....

otonomi.co.id

Kelompok pembudidaya ikan di Jawa Tengah meraup untung hingga Rp 500 juta per bulan.

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Harapan Makmur, Agus Subagyo menuturkan, kelompoknya mengandalkan benih gurami dan lele untuk dibesarkan. Di samping itu masih ada ikan air tawar lain seperti tawes, melem, nila dan ikan mas atau kalper.

"Benih ini disuplai dari anggota kelompok dan plasma kita yang ada di beberapa desa lain," tuturnya, Senin (8/5). 

Agus menjelaskan, saat ini jumlah anggota kelompok berjumlah 60 orang. Selain itu, Harapan Makmur juga memiliki kelompok dampingan (plasma) sebanyak sembilan kelompok tani ikan. Kelompok ini berkonsentrasi pada penyediaan benih, terutama gurami dan lele.

Dia tidak menyangka, saat ini kelompoknya meraup omzet bulanan mencapai Rp 200 juta hanya dari budidaya benih. Itu belum termasuk dengan usaha pembesaran yang untungnya bisa mencapai Rp 400 hingga Rp 500 juta per bulan.

Menurut Agus, selain berkonsentrasi pada budidaya benih, Pokdakan Harapan Makmur juga memproduksi ikan konsumsi, seperti lele, nila, kalper, tawes dan gurami. Lantaran usaha yang makin berkembang ini Pokdakan Harapan Makmur diganjar prestasi Pokdakan Terbaik Nasional oleh Kementerian Kelautan Perikanan Republik Indonesia, tahun 2016 lalu. Kelompoknya dipilih lantaran memiliki nilai tambah dalam bidang sosial dan kelestarian lingkungan.

"Karena keberhasilan ini secara berkala kelompok kami memberikan juga bantuan sosial kepada masyarakat. Antara lain bantuan kepada yatim piatu, orang tua jompo, hingga bedah rumah," kata dia.

Kelompok ini juga memiliki unit Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokwasmas) yang khusus menjaga dan mengawasi lingkungan sekitar dari bahaya pencemaran dan penangkapan ikan yang tidak aman. Secara berkala, kelompok ini juga melakukan tebar benih ke sungai-sungai sekitar desa. Benih ini berasal dari sumbangan anggota kelompok.

Tak ketinggalan, kelompok ini juga secara rutin melakukan bakti sosial berupa pembagian santunan kepada anak yatim piatu dan fakir miskin. Agus menyebutnya sebagai semacam tanggungjawab sosial kepada masyarakat (CSR) seperti yang bisa diberikan oleh perusahaan besar kepada masyarakat.

"Ada nilai sosialnya, yaitu memberikan bantuan kepada yatim piatu dan sebagainya, semacam CSR. Kemudian kami memiliki Pokwasmas (Kelompok engawas Masyarakat), untuk mengawasi sungai-sungai itu agar lestari, terus melakukan penebaran benih ikan," jelasnya.

Sumber: Merdeka.com


No comments:

Post a Comment

Adbox