Breaking

Saturday, June 3, 2017

Deskripsi dan Taksonomi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) - Skipjack Tuna


Cakalang sering disebut skipjack tuna dengan nama lokal cakalang.
Taksonomi ikan cakalang menurut Saanin (1984) adalah :
Phylum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Sub ordo : Scombroidea
Famili : Scombridae
Genus : Katsuwonus
Species : Katsuwonus pelamis.

Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Cakalang termasuk jenis ikan tuna dalam famili Scombridae, species Katsuwonus pelamis. Collete (1983) menjelaskan ciri-ciri morfologi cakalang yaitu tubuh berbentuk fusiform, memanjang dan agak bulat, tapis insang (gill rakes) berjumlah 53-63 pada helai pertama. Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah. Pada sirip punggung yang pertama terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari lemah pada sirip punggung kedua diikuti oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip anal diikuti dengan 7-8 finlet. Badan tidak bersisik kecuali pada barut badan (corselets) dan lateral line terdapat titik- titik kecil. Bagian punggung berwarna biru kehitaman (gelap) disisi bawah dan 6 perut keperakan, dengan 4-6 buah garis-garis berwarna hitam yang memanjang pada bagian samping badan. Cakalang termasuk ikan perenang cepat dan mempunyai sifat makan yang rakus. Ikan jenis ini sering bergerombol yang hampir bersamaan melakukan ruaya disekitar pulau maupun jarak jauh dan senang melawan arus. Ikan ini biasa bergerombol diperairan pelagis hingga kedalaman 200 m dan mencari makan berdasarkan penglihatan sehingga rakus terhadap mangsanya.

Distribusi ikan Cakalang ditentukan oleh faktor internal maupun faktor eksternal dari lingkungan perairan. Faktor internal meliputi jenis (genetis), umur dan ukuran, serta tingkah laku (behaviour). Perbedaan genetis ini menyebabkan perbedaan dalam morfologi, respon fisiologis dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Faktor eksternal merupakan faktor lingkungan, diantaranya adalah parameter oseonografi seperti suhu, salinitas, kedalaman, arus. Distribusi ikan Cakalang meliputi laut Maluku, laut Banda, laut Seram dan laut Sulawesi. Perairan tersebut termasuk daerah migrasi kelompok ikan di Samudera pasifik bagian selatan. Lokasi penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di tentukan oleh musim yang berbeda untuk setiap perairan. Penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) secara umum dapat dilakukan sepanjang tahun. Hasil yang diperoleh berbeda dari musim ke musim dan bervariasi menurut lokasi penangkapan. Musim hasil lebih banyak dari biasanya disebut musim puncak dan musim hasil penangkapan sedikit disebut musim paceklik (Nikijuluw. 2002).



Populasi ikan cakalang yang dijumpai di Perairan KTI sebagian besar berasal dari Samudera Pasifik dan memasuki perairan tersebut mengikuti arus. Namun, sebagian ikan cakalang terutama yang terdapat di berbagai daerah kepulauan KTI kemungkinan adalah “stok lokal” yaitu hasil pemijahan di perairan Indonesia. Penyebaran geografis dan kelimpahan ikan cakalang dipengaruhi oleh ketersedian makanan sesuai yang diinginkan dalam jumlah dan waktu yang tepat. Bahkan ikan cakalang melakukan migrasi untuk mencari daerah baru yang kaya akan sumber makanan. Ikan cakalang mempunyai kebiasaan makan secara aktif pada pagi hari, kurang aktif pada siang hari, mulai aktif lagi pada sore hari, dan hampir tidak makan sama sekali pada malam hari.

Sumber: MUNIRAH TULI-IPB

No comments:

Post a Comment

Adbox