Breaking

Monday, June 5, 2017

Morfologi dan Biologi Ikan Koi


Ikan koi termasuk keluarga Cyprinidae, masih sekerabat dengan ikan mas (Cyprinus carpio) dan ikan maskoki (Cyprinus auratus). Hal ini bisa dibuktikan dari sosoknya yang memang mirip yaitu pipih. Hanya saja, penampilan koi lebih cantik karena ditunjang oleh beragam warna yang sangat menawan. Warna tubuhnya sendiri sangat variatif mulai dari hitam, putih, merah, kuning, silver hingga keemasan (Redaksi Penebar Swadaya, 2008). 

Ikan ini terletak dalam sistem taksonomi ilmiah. Sebagaimana diakses pada http://www.wikipedia.com dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 
Kingdom : Animalia 
Filum : Chordata 
Kelas : Actinopterygii 
Ordo : Cypriniformes 
Subordo : Cyprinoidea 
Famili : Cyprinidae 
Subfamili : Cyprininae 
Genus : Cyprinus 
Spesies : Cyprinus carpio 

Ikan koi pertama kali dikenal pada dinasti Chin tahun 265 dan 316 Masehi. Ikan koi dengan keindahan warna dan tingkah laku seperti yang kita ketahui saat ini, mulai dikembangkan di Jepang 200 tahun yang lalu di pegunungan Niigata oleh petani Yamakoshi. Pemuliaan yang dilakukan bertahun-tahun menghasilkan garis keturunan yang menjadi standar penilaian ikan koi. Nishikigoi adalah nama Jepang untuk ikan koi. 

Sejak dihasilkannya varietas pertama berwarna merah dan biru cerah, hingga kini telah tercipta puluhan varietas ikan koi yang cantik dan memikat. Jenis yang paling banyak dikenal antara lain kohaku, showa sanke, taisho sanke, asagi, beko, shusui, ogon, tancho dan kinginrin. Ikan koi paling tepat dipajang di kolam taman sehingga dapat dinikmati keelokan seluruh tubuhnya. Jika dalam akuarium, hanya tubuh bagian samping saja yang dapat dinikmati, padahal kecantikan ikan koi justru pada bagian atas tubuhnya. 

Ikan koi mempunyai badan yang berbentuk torpedo dengan alat gerak berupa sirip. Sirip-sirip yang melengkapi bentuk morfologi ikan koi adalah sebuah sirip punggung (dorsal fin), sebuah sirip anus (anal fin), sebuah sirip ekor (caudal fin), sepasang sirip dada (pectoral fin) dan sepasang sirip perut (ventral fin). Sirip-sirip tersebut sangat penting bagi ikan koi untuk berpindah tempat. Selain itu, dari pertengahan kepala hingga batang ekor terdapat gurat sisi (linear lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. 

Tubuh ikan koi tertutup selaput yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan pertama terletak di luar dikenal sebagai lapisan epidermis, sedang lapisan dalam disebut endodermis. Epidermis terdiri dari sel-sel getah yang menghasilkan lendir (mucus) pada permukaan badan ikan. Lapisan endodermis tediri dari serat-serat yang penuh dengan sel. Pangkal sisik dan urat-urat darah terdapat pada lapisan ini, juga sel warna.

Berdasarkan pada pola warna, sisik dan lain-lain, ikan koi terbagi menjadi beberapa jenis. Trubus No. 508 (2012), menyatakan beberapa jenis ikan koi adalah sebagai berikut:
1. Kohaku 
1. Doitsu 
2. Gin rin
3. Sanke 
4. Showa 
5. Hikarimuji mono
6. Koromo 
7. Hikari Utsuri 
8. Usturi
9. Kawarimono 
10. Chagoi 
11. Tancho
12. Kage 
13. Hikarimoyo 
14. Bekko
15. Asagi 
16. Goshiki
Ikan koi banyak sekali jenisnya tergantung warna dan coraknya selain itu juga terdiri dari berbagai kualitas. Untuk ikan koi yang mempunyai penampilan sempurna masuk dalam kualitas A, berikutnya kualitas B, C dan yang paling rendah masuk kelas kropyokan. Tingkatan kualitas ikan koi dapat dilihat dalam Tabel 1. Harganya juga tergantung kualitas, ikan koi yang masuk kualitas A biasanya sangat mahal bahkan mencapai puluhan juta.

Kohaku merupakan jenis ikan koi yang paling banyak diinginkan. Kohaku yang berkualitas bisa sangat berharga dan tampak menonjol dalam kolam. Varietas ini memiliki dua warna dan termasuk dalam jenis ikan koi nonmetalik. Ikan koi ini mempunyai warna dasar putih dengan bercak merah (Hi) di bagian punggung. Spesimen kohaku yang baik mempunyai pola tertentu, yaitu tepian yang jelas dan warna dasar putih bersih tanpa cela yang sering disebut putih “salju”. Perbedaan warna merah dan putih inilah yang membuat kohaku begitu berharga. Kohaku dapat dilihat pada Gambar

Gambar 2. Ikan Koi Jenis Kohaku
Ikan koi hidup di perairan air tawar di daerah beriklim sedang. Koi dapat hidup pada suhu air 8-30o C sehingga bisa dipelihara di daerah dataran tinggi atau rendah (150-600 m dpl). Namun demikian, idealnya koi hidup di perairan dengan suhu 25-30o C. Koi termasuk ikan yang tidak tahan goncangan perubahan suhu drastis. Penurunan 5o C dalam tempo singkat dapat menyebabkan ikan stress, bahkan berujung pada kematian. Pada suhu rendah 7o C, koi akan bergerak dengan lambat dan cenderung berada di dasar air. Meskipun termasuk hewan air tawar, tetapi koi masih bisa bertahan di perairan payau dengan kadar garam 20-30 ppm. Ukuran kualitas air pada budidaya ikan koi dapat dilihat pada Tabel 2 

No comments:

Post a Comment

Adbox