Danau Toba adalah danau kaldera
terbesar di dunia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, berjarak 176 km ke
arah Barat Kota Medan sebagai ibu kota provinsi. Danau Toba (2,88o N – 98,5o 2 E
dan 2,35o N – 99,1o E) adalah danau terluas di Indonesia (90 x 30 km2) dan juga
merupakan sebuah kaldera volkano-tektonik (kawah gunungapi raksasa) Kuarter
terbesar di dunia. Sebagai danau volcano tektonik terbesar di dunia, Danau Toba
mempunyai ukuran panjang 87 km berarah Baratlaut-Tenggara dengan lebar 27 km
dengan ketinggian 904 meter dpl dan kedalaman danau yang terdalam 505 meter.
Kawasan Danau Toba merupakan bagian
dari WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Metro Medan – Tebing Tinggi – Dumai –
Pekanbar yang memiliki luas 369.854 Ha. Secara administratif Kawasan Danau Toba
berada di Provinsi Sumatera Utara dan secara geografis terletak di antara
koordinat 2°10’3°00’ Lintang Utara dan 98°24’ Bujur Timur. Kawasan ini mencakup
bagian dari wilayah administrasi dari 8 (delapan) kabupaten yaitu Kabupaten
Samosir, Kabupaten Toba Samosir,
Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo,
Kabupaten Humbang Hansudutan, Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Simalungun
dan Kabupaten Pak Pak Barat. Secara fisik, Kawasan Danau Toba merupakan kawasan
yang berada di sekitar Danau Toba dengan deliniasi batas kawasan didasarkan atas deliniasi Daerah Tangkapan Air
(Catchment Area) dan CAT.
Topografi.
Kondisi topografi Kawasan Danau Toba
didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, dengan kelerengan lapangan terdiri
dari datar dengan kemiringan (0 – 8 %), landai (8 – 15 %), agak curam (15 – 25
%), curam (25 – 45 %), sangat curam sampai dengan terjal (> 45 %). Kondisi
kelerengan Kawasan Danau Toba ini dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Pada bagian utara Kawasan Danau
Toba yakni wilayah yang merupakan bagian dari Tanah Karo, DTA relatif sempit
dan memiliki relief bergunung dengan lereng terjal. Sedangkan arah tepi danau
memiliki relief berombak hingga berbukit yang sebagian digunakan untuk budidaya
pertanian. Pada wilayah yang terjal, kemiringannya mencapai > 75%. Sedangkan
pada daratan yang sempit, kemiringannya < 3%.
2) Ke arah Timur dan Tenggara di
daerah Parapat-Porsea-Balige memiliki relief datar hingga bergunung. Di sisi
Timur dan Tenggara ke arah batas DTA terdapat dataran yang relatif luas yang
digarap oleh masyarakat setempat sebagai lahan sawah. Tepi batas DTA merupakan wilayah
berbukit hingga bergunung dengan kemiringan lahan mencapai > 75%.
3) Bagian Selatan Kawasan Danau Toba
merupakan dataran hingga wilayah berbukit ke arah batas DTA. Pada daerah yang datar
dengan kemiringan lahan < 3%, diusahakan oleh masyarakat setempat sebagai
lahan pertanian, sedangkan ke arah batas DTA memiliki kontur relief berbukit
hingga bergunung.
4) Di bagian Barat hingga Utara
merupakan dataran dan perbukitan hingga bergunung, dengan lereng terjal ke arah
tepi danau, seperti di sekitar Tele, Silalahi dan Tongging. Lereng terjal di wilayah
ini mencapai kelerengan > 75%.
5) Pulau Samosir memiliki dataran yang
relatif luas di sekililing tepian Danau Toba dengan kemiringan < 3%. Ke arah
tengah pulau reliefnya bergunung dan berlereng terjal dengan kemiringan lahan
antara 30,5 hingga > 75%. Dataran yang terdapat dibagian Barat dan Selatan pulau
ini relatif lebih luas dibanding di sisi Utara dan Timur.
Iklim.
Menurut klasifikasi iklim Oldeman maka
Kawasan Danau Toba termasuk ke dalam tipe iklim B1, C1, C2, D2, dan E2. Dengan
demikian bulan basah (Curah Hujan ≥ 200 mm/bulan) berturut-turut pada kawasan
ini bervariasi antara dari 3 bulan sampai dengan 7-9 bulan, sedangkan bulan
kering (Curah Hujan ≤ 100 mm/bulan) berturut-turut antara 2-3 bulan.
Berdasarkan klasifikasi iklim menurut cmidt dan Ferguson maka Kawasan Danau
Toba ini termasuk ke dalam tipe iklim A,B dan C.
Hidrologi.
Air yang masuk ke dalam Danau Toba
berasal dari air hujan yang langsung jatuh ke Danau Toba dan air yang berasal
dari sungai-sungai yang masuk ke dalam danau. Di sekeliling danau terdapat 19
Sub DTA yang merupakan daerah tangkapan air 19 sungai yang masuk ke dalam danau.
Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Sigubang, Bah Bolon, Sungai Guloan,
Sungai Arun, Sungai Tomok, Sungai Pulau Kecil/Sibandang, Sungai Halian, Sungai
Simare, Sungai Aek Bolon, Sungai Mandosi, Sungai Gongpan, Sungai Bah Tongguran,
Sungai Mongu, Sungai Kijang, Sungai Sinabung, Sungai Ringo, Sungai Prembakan,
Sungai Sipultakhuda, dan Sungai Silang
No comments:
Post a Comment