Breaking

Monday, June 19, 2017

Klasifikasi, Morofologi dan Habitat Ikan Betok (Anabas testudineus)


Ikan betok (A. testudineus) merupakan salah satu jenis ikan tropis dan subtropis yang umumnya dikenal dengan nama climbing perch, hal ini dikaitkan dengan kemampuannya merayap pada wilayah yang airnya terbatas. Sistematika ikan ini adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces Subkelas : Teleostei Ordo : Labyrinthici Subordo : Anabantoidei Famili : Anabantidae Genus : Anabas Spesies : A. testudineus (Bloch) Nama lokal : Betok, puyu 

Ikan ini memiliki kepala yang bulat pepat, badan memanjang (lonjong), sirip ekor bundar, biasanya berwarna cokelat atau hitam kehijau-hijauan. Ikan ini memiliki gigi pada rahang bagian vomernya, operculum dan preoperkulumnya bersisik, serta lateral line yang dimiliki berupa dua ruas. Ikan muda mempunyai baris-baris gelap pada bagian belakang badan dan ekor dengan sebuah oselus (bulatan) besar berujung putih pada dasar sirip ekor dan yang lebih kecil dibelakang tutup insang. Panjang maksimum dari ikan ini adalah 25 cm, namun biasanya sudah matang gonad pada ukuran 10 cm. Ikan jantan biasanya berwarna lebih gelap dibandingkan ikan betina. Ikan betok jantan memiliki sirip punggung lebih panjang dan tajam daripada betinanya, begitu pula sirip dubur jantan lebih panjang daripada betina, namun ikan betok betina memiliki sirip dada dan sirip perut yang lebih tebal dibandingkan dengan ikan betok jantan. Ikan memiliki organ pernapasan tambahan (labyrinth) yang merupakan pelebaran epibranchial pada lekukan insang pertama. 

Habitat dan distribusi 
Ikan betok merupakan jenis ikan agresif dan dapat ditemui di berbagai macam perairan. Habitat alami ikan ini adalah sungai yang berumput, sungai kecil, kolam, parit irigasi, rawa banjiran, dan berbagai daerah perairan lainnya. Hal ini didukung oleh adanya labyrinth pada ikan betok yang memungkinkan untuk dapat hidup di berbagai wilayah perairan walaupun kondisi perairan tersebut defisit oksigen dan tidak memungkinkan bagi ikan lain untuk hidup di daerah tersebut. Ketika malam, ikan ini juga dapat meninggalkan wilayah perairan dengan mengembara ke daratan sejauh 180 cm dari air. 

Ikan betok merupakan ikan danau atau rawa (blackfishes), namun ketika musim kemarau dan ketinggian air berkurang, ikan ini akan berusaha menuju sungai besar melalui sungai-sungai kecil yang merupakan penghubung menuju sungai induk. Ketika musim hujan ikan ini sering terlihat di wilayah daratan yang hanya dipenuhi beberapa sentimeter air saja, namun ketika musim kemarau ikan ini biasanya berada di perairan yang berlumpur. 

Di Indonesia, ikan ini dapat ditemukan di Sulawesi, Daratan Sunda, Sumatra, Kalimantan, dan termasuk ikan introduksi untuk Irian Jaya. Penyebaran ikan betok di dunia cukup luas mulai dari India, Tiongkok, Srilangka, Cina bagian Selatan, Philipina, Asia Tenggara lainnya, dan juga sepanjang garis Wallacea. Ikan ini merupakan ikan asli di wilayah Asia Tenggara, Sri Langka, Filipina, Cina dan ikan introduksi di wilayah Timur (Papua Nugini). Ikan ini menyebar di kepulauan Indo-Australia.

No comments:

Post a Comment

Adbox